Beginilah suasana MOS di SMP Negeri 8 Palangka Raya. Untuk Tahun ajaran 2014/2015 ini pelaksaan Masa Orientasi Siswa agak berbeda dengan beberapa SMP lain yang ada di kota Palangka Raya, sesuai dengan arahan dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala bagian Kurikulum (Gunarhad, S.Pd, M.Pd) bahwa untuk kegiatan MOS harus lebih banyak mengarah pada pengembangan wawasan keilmuan dan kreativitas siswa, sehingga tidak ada lagi kesan negatif. seperti yang pernah terjadi pada waktu dahulu, tidak jarang MOS djjadikan oleh Panitia sebagai ajang peloncoan yang jelas- jelas sangat tidak mendidik. Misalnya rambut calon siswa baru laki2 harus di buat model SKI alias setengah gundul dan perempuannya rambut harus diikat dengan pita warna- warni, kaos kaki lain sebelah sehingga nampak sekali casisbu seperti orang gila, belum lagi Calon siswa baru (Casisbu) di suruh memakai tas dari kresek dengan gantungan tali rapia + setiap hari bawa sapu lidi padahal Zaman sudah modern, itu kan jadul bangat, casisbu diajarkan untuk balik ke masa lampau.
Selama tiga hari MOS, calon siswa baru 99 % menghabiskan waktu mereka didalam ruangan Aula ini, mereka lebih banyak menerima materi keilmuan dari beberapa Guru SMPN 8 dan dajarkan oleh kaka kaka panitia MOS bagaimana supaya menjadi siswa yang kreatif dan percaya diri.
Setelah pulang MOS, pada hari kedua hampir semua calon siswa baru nggak bisa jalan-jalan seperti biasanya karena mereka telah disibukkan dengan tugas membuat karangan atau cerpen dari Bu Elsy Suariani, M.Pd. dan pada hari terakhir MOS siswa di uji kembali tentang pengetahuan mereka dengan menjawab soal sebanyak 50 pilihan ganda dan 5 Esay terstruktur. Dengan demikian dewan guru akan mengetahui kepintaran dan kecerdasan calon siswa baru yang sebenarnya, jadi nantinya penempatan kelaspun bukan berdasarkan nilai hasil penerimaan on line, tapi penempatan siswa kelas diatur berdasarkan hasil test yang dilakukan pada hari ke 3 MOS tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar